MAKASSAR – Puluhan warga dari RW 007 dan RT 003, RT 004, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Makassar pada Senin, 20 Januari 2025. Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap Lurah Bitowa yang dituding bersikap arogan dan tidak menghargai warga.
Menurut pengakuan warga, oknum lurah beserta stafnya diduga telah mengeluarkan kata-kata kasar kepada warga yang datang untuk mengurus surat keterangan tidak mampu sebagai syarat berobat ke rumah sakit. Perlakuan tidak pantas ini dinilai mencederai fungsi pelayanan publik di tingkat kelurahan.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi A DPRD Makassar, A Hadi Ibrahim Baso, yang menerima langsung aspirasi massa, menyatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti aduan warga.
“Kami akan segera memanggil Camat dan Lurah Bitowa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Sebelumnya sudah kami ingatkan agar camat dan lurah melayani masyarakat dengan baik,” ujar Hadi Ibrahim, yang juga menjabat Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Makassar.
Tak hanya menuntut pencopotan lurah, warga juga meminta agar DPRD memediasi persoalan dengan Ketua RW 007 serta para Ketua RT di wilayah tersebut, terutama RT 003, RT 004, dan RT 005. Mereka menilai para ketua lingkungan tidak menjalankan tugas secara profesional dan kurang memberi pelayanan serta perlindungan kepada warga.
Keluhan lain yang disuarakan warga adalah keberadaan kontainer sampah di lingkungan mereka. Bau menyengat dari kontainer tersebut dianggap sangat mengganggu kenyamanan warga dan diminta agar segera dipindahkan ke lokasi lain yang lebih tepat.
Menanggapi hal itu, Hadi Ibrahim mengatakan bahwa Komisi A DPRD bersama anggota dewan dari daerah pemilihan Manggala akan melakukan peninjauan lapangan sebelum menggelar RDP.
“Masalah kontainer akan kita cek langsung. Kami akan melakukan kunjungan bersama anggota DPRD dari dapil Manggala agar informasi yang kami bawa ke RDP benar-benar valid. Ini penting agar RDP menghasilkan rekomendasi yang konkret dan warga mendapat pelayanan yang layak,” pungkasnya.
