rumipos.com — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menetapkan lima paket stimulus ekonomi dengan total anggaran sebesar Rp 24,44 triliun. Program ini bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi selama pertengahan 2025.
Dari total anggaran tersebut, Rp 23,59 triliun bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan sisanya Rp 850 miliar berasal dari sumber non-APBN. Lima program utama tersebut akan menyasar berbagai kalangan masyarakat, terutama pekerja berpenghasilan rendah dan pengguna layanan transportasi umum.
Berikut rincian dari lima stimulus yang disiapkan:
1. Subsidi Gaji untuk Pekerja dan Guru Honorer
Bantuan subsidi upah (BSU) diberikan sebesar Rp 300.000 kepada sekitar 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Selain itu, sebanyak 565.000 guru honorer juga akan menerima bantuan yang sama, mencakup guru di bawah naungan Kemendikbudristek dan Kementerian Agama. Bantuan akan disalurkan dua bulan berturut-turut, yaitu Juni dan Juli 2025, dengan alokasi dana sebesar Rp 10,72 triliun.
2. Diskon Harga Tiket Transportasi Umum
Pemerintah memberikan potongan harga untuk berbagai moda transportasi selama musim liburan sekolah (Juni-Juli 2025). Diskon sebesar 30 persen akan diberikan untuk tiket kereta api, sementara PPN tiket pesawat sebesar 6 persen akan ditanggung pemerintah. Penumpang kapal laut juga akan menikmati diskon hingga 50 persen. Anggaran untuk insentif ini mencapai Rp 945 miliar dan diperkirakan akan menguntungkan jutaan pengguna jasa transportasi.
3. Diskon Tarif Tol Nasional
Masyarakat yang menggunakan jalan tol selama periode yang sama akan mendapatkan potongan tarif sebesar 20 persen. Program ini menyasar sekitar 110 juta pengguna jalan tol, dengan dana yang dialokasikan sebesar Rp 650 miliar.
4. Penambahan Bantuan Sosial
Pemerintah juga meningkatkan nilai bantuan sosial untuk 18,3 juta penerima manfaat. Tambahan ini berupa kartu sembako senilai Rp 200.000 dan bantuan pangan berupa 10 kg beras, yang disalurkan sekaligus pada bulan Juni 2025.
5. Keringanan Iuran Jaminan Kehilangan Kerja
Sebagai bentuk dukungan terhadap buruh di sektor padat karya, pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan diskon 50 persen atas iuran Jaminan Kehilangan Kerja (JKK) selama enam bulan. Total anggaran untuk program ini adalah Rp 200 miliar.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil, serta memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok masyarakat rentan selama masa transisi dan pemulihan ekonomi.
