Investasi di Makassar Turun 35 Persen, Tetap Jadi Kontributor Terbesar di Sulsel

Berita Makassar

IMG 1044 11zon 2048x1536 1
Kepala PTSP Makassar, Helmy Budiman/Dok Ist

RUMIPOS.COM — Nilai investasi di Kota Makassar mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan realisasi investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total investasi yang masuk hanya mencapai Rp3,82 triliun—turun 35,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,89 triliun.

Penurunan ini tercermin dari dua kategori utama investasi. Penanaman Modal Asing (PMA) menurun sebesar 17,04 persen, dari Rp652,83 miliar menjadi Rp541,56 miliar. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat penurunan lebih besar, yakni 37,27 persen, dari Rp5,23 triliun menjadi Rp3,28 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Makassar, Helmy Budiman, menjelaskan bahwa meski investasi mengalami penurunan secara umum, beberapa sektor tetap mendominasi. Investasi terbesar masih datang dari sektor perumahan, kawasan industri dan perkotaan sebesar Rp864,15 miliar, disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp749,61 miliar, serta perdagangan dan reparasi Rp652,69 miliar.

Satu-satunya sektor yang menunjukkan tren positif adalah pertambangan, yang meningkat drastis dari Rp74 miliar pada 2023 menjadi Rp282 miliar lebih pada 2024.

“Secara keseluruhan memang ada penurunan, tapi sektor pertambangan mengalami kenaikan signifikan,” kata Helmy.

Makassar Masih Paling Unggul di Sulsel

Meski investasi menurun, Makassar tetap menjadi penyumbang investasi terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan, berkontribusi sekitar 27,27 persen dari total investasi daerah yang mencapai lebih dari Rp14 triliun.

“Nilai investasi di Makassar masih lebih besar dibanding kabupaten dan kota lain di Sulsel. Dari Rp14 triliun, Makassar menyumbang Rp3,8 triliun, sementara sisanya Rp10,2 triliun lebih berasal dari daerah lain,” ungkap Helmy.

Penyebab Penurunan dan Harapan 2025

Menurut Helmy, penurunan nilai investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal, seperti tahun politik yang memengaruhi stabilitas ekonomi nasional, hingga konflik global seperti perang Ukraina-Rusia dan ketegangan di Timur Tengah yang berdampak pada arus investasi internasional.

Tidak adanya proyek strategis nasional (PSN) baru juga menjadi penyebab turunnya capaian investasi Makassar tahun ini. Sebelumnya, pada 2023, Makassar mendapat suntikan besar dari proyek pembangunan tol dan Makassar New Port (MNP).

“Tahun ini ada proyek PSEL (Pembangkit Sampah menjadi Energi Listrik), tapi belum masuk tahap pembangunan, jadi belum bisa dihitung sebagai investasi realisasi. Kalau mulai jalan tahun depan, nilai investasinya bisa mencapai Rp2-3 triliun,” jelas Helmy.

Pemerintah Kota Makassar optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun rebound bagi investasi, seiring dengan dimulainya proyek-proyek besar tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *