Indeks
banner 728x90

Polisi Didesak Usut Tuntas Penipuan Aplikasi Palsu Bermodus Pernikahan

Berita makassar

Oplus_16908288
banner 468x60

Rumipos.com, Makassar – Masyarakat kembali dihebohkan dengan modus penipuan digital yang belakangan ini semakin marak. Seorang pria yang dikenal dengan nama Gajah Mada diduga menjadi otak di balik penyebaran sebuah aplikasi palsu yang diklaim sebagai aplikasi pernikahan. Alih-alih membantu keperluan acara sakral tersebut, aplikasi tersebut justru mengarahkan korban ke layanan pinjaman online (pinjol) dan bahkan mengambil alih akun WhatsApp mereka.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, aplikasi itu dikirim secara langsung oleh pelaku kepada calon korban melalui pesan pribadi. Awalnya, aplikasi tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat meyakinkan dan seolah-olah resmi untuk keperluan persiapan pernikahan. Namun, setelah diunduh dan diinstal, sistem di dalamnya justru otomatis terhubung ke layanan pinjaman online.

banner 325x300

Yang lebih meresahkan, aplikasi itu diduga memiliki kemampuan mengambil alih kendali akun WhatsApp korban. Dengan begitu, pelaku bisa memanfaatkan kontak korban untuk memperluas jangkauan penipuannya, menghubungi kerabat maupun rekan korban seolah-olah membutuhkan bantuan mendesak.

Seorang pemerhati keamanan digital menilai modus ini sebagai bentuk kejahatan siber yang kian berkembang di Indonesia.
“Modus penipuan melalui aplikasi palsu ini sangat berbahaya karena menggabungkan dua hal sekaligus, yaitu jebakan pinjaman online dan pembajakan akun pribadi. Masyarakat harus lebih berhati-hati, jangan mudah percaya terhadap kiriman aplikasi dari pihak yang tidak dikenal, terutama yang tidak tersedia di platform resmi,” ujarnya saat dimintai tanggapan.

Ia juga menekankan pentingnya literasi digital, khususnya dalam memeriksa izin akses aplikasi. Menurutnya, masyarakat sering kali mengabaikan notifikasi izin akses, padahal di situlah letak kerentanan terbesar.

Pihak berwenang pun didesak untuk segera menindaklanjuti kasus ini. Penegakan hukum diperlukan agar tidak semakin banyak korban yang terjerat, sekaligus menjadi efek jera bagi pelaku kejahatan serupa.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa di era teknologi yang serba cepat, masyarakat perlu ekstra waspada. Segala kemudahan yang ditawarkan dunia digital bisa berbalik menjadi ancaman bila tidak disertai dengan kewaspadaan. Mengunduh aplikasi hanya melalui Google Play Store atau App Store, serta tidak sembarangan mengklik tautan atau file dari orang asing, adalah langkah kecil yang dapat mencegah kerugian besar.

Fenomena penipuan yang diduga dilakukan oleh pria bernama Gajah Mada ini menambah daftar panjang kasus kejahatan siber di Indonesia. Warga diharapkan tidak hanya waspada, tetapi juga aktif melaporkan jika menemukan aplikasi mencurigakan agar peredarannya bisa segera dihentikan. (*)

banner 325x300
Editor: Rumipos
banner 728x90
Exit mobile version